Hutan Bakau Desa Bokor Semakin Terancam Punah

  • Dec 13, 2016
  • abdillahhatta

Desa Bokor sebagai provinsi riau desa bokor kabupaten kepulauan meranti dengan panjang sungai sekitar  6 kg dan jumlah hutan bakau nya 950 hektar kedalam laut sungai 2 12 meter dan mempunyai beberapa titik anak sungai yaitu sebagai berikut :

  • Sungai Hulu Bokor
  • Sungai Sarang Burung
  • Sungai Ulu Bentai
  • Sungai Temiluk
  • Sungai Sepije
  • Sungai Niur
  • Sungai Kedabun
  • Sungai Balak
  • Sungai Petani
  • Sunagai Tanah Kuning
  • Sungai Laut Padang

Desa bokor salah satu memiliki hutan bakau yang sangat menjanjikan untuk di jadikan pengembangan ekowisata sungai dengan hutan bakau.dan diwaktu malam di sungai hutan bakau desa bokor memiliki keindahan hutan yang dimana pada  malam hari, ada saat beberapa kunang-kunang berkejaran diantara cabang bakau-bakau tersebut. Uniknya sungai bokor ini terbentuk bukan dari mata air dalam tanah, melainkan berasal dari air hujan. Sungai hutan bakau ini kita akan disambut dengan suara monyet yang saling bergantung di pohon bakau dan beberapa kicau burung-burung.

Menurut hasil pengamatan masyarakat di desa bokor itu dulu mata pencarian nya ialah penebang kayu bakau dan puluhan tahun juga masih sebagai penenbang untuk kebutuhan hidup keluarga. Pada saat ini didesa bokor yang pekerja penebang bayu bakau itu masih ada 20 masyarakat yang mata  pencariannya itu, lebih kurang rata-rata nya ia menebang untuk satu orang tu dengan 10-20 batang perhari dalam satu sampan yang selanjutnya akan di jual di panglung arang.

H.Aminnullah.S.Ag,SH,M.Si mengatakan kalau ini berkelanjutan penenbangan kayu bakau tersebut disungai hutan bakau bokor  otomatis akan pupus dan punah.ia sudah melakukan dan mencari solusi tentang penenbangan kayu bakau untuk masyarakat khususnya bagi mata pencariannya itu. Mereka akan siap mengalih kan posisi tetapi ada konpensasi atau peluang laen untuk profesinya itu. Kades juga sudah pernah menghimbau kepada masyarakat nya kalau menebang kayu bakau itu hendaklah satu pohon bakau tertebang diganti dengan 5 tanaman pohon kayu bakau.

Dan juga sejak beberapa tahun hingga puluh tahun tentang status panglung arang sebagai perusak hutan bakau dengan bahan kayu itu ialah bakau yang ada bokor. Mungkin benar,tetapi persentasinya terbilang kecil di karna kan sebab mereka masih membutuhkan kayu bakau untuk di jadikan bahan baku arang. Artinya mereka mungkin ada melakukan dengan sistem betang pilih dianjurkan agar hutan bakau tersebut tetap lestari dan tidak punah dengan mata pencarian mereka panglung arang berlanjut secara berkesinambungan.

Harapan kedepannya pemerintah memberikan solusi terhadap persoalan kehutanan yang ada disini. Ujur H.Aminnullah.S.Ag,SH,M.Si sebagai kapala desa.